Bersenang-Senang Dahulu, Bersenang-Senang Kemudian
Semakin beranjak dewasa, aku ga menyetujui ungkapan kerja keraslah selagi muda, nanti ketika udah tua tinggal menikmati hasilnya. Atau juga kalimat bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Kenapa harus bersakit-sakit dahulu? Kenapa senang-senangnya nanti? Kenapa ga senang-senang aja dari sekarang? Karena aku percaya bahwa kita bisa bersenang-senang dahulu, bersenang-senang kemudian. Tapi ya secukupnya, sesuai kemampuan. Kita ga akan… Read More Bersenang-Senang Dahulu, Bersenang-Senang Kemudian



