Semakin beranjak dewasa, aku ga menyetujui ungkapan kerja keraslah selagi muda, nanti ketika udah tua tinggal menikmati hasilnya. Atau juga kalimat bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Kenapa harus bersakit-sakit dahulu? Kenapa senang-senangnya nanti? Kenapa ga senang-senang aja dari sekarang?
Karena aku percaya bahwa kita bisa bersenang-senang dahulu, bersenang-senang kemudian. Tapi ya secukupnya, sesuai kemampuan.
Kita ga akan tau berapa lama kita akan hidup di dunia ini. Bisa jadi besok kita udah ga ada. Sayang banget kan kalau kita ga bisa menikmatinya karena mikirnya harus kerja keras terus? Makanya, kita harus bisa seimbang, bekerja dan menikmati hidup yang kita jalani. Bersenang-senanglah sesuai kemampuan kita. Jangan maunya keren tapi malah ngutang! Jangan maunya punya gadget yang canggih tapi uangnya minus alias jadi terlibat dengan pinjaman online. Jangan mau traveling kesana kesini tapi malah pake pay later.
Bersenang-senang ga selalu harus mahal kok. Karena yang sesuai kantong aja seringkali bisa membahagiakan. Asal kita bisa untuk mensyukurinya, kita akan merasa senang dan tenang. Pernah ga kamu dengar kalimat βUang tuh bisa membeli kebahagian gak sih?β jawabannya sebenarnya bisa ya, bisa tidak. Menurutku untuk bahagia memang ga melulu soal uang. Tergantung bagaimana sudut pandang kita. Dengan kesederhanaan hanya bersama dengan orang tersayang adalah salah satu hal yang membahagiakan atau bisa makan sesuap nasi juga bisa buat kita bahagia. Bukankah begitu?
Lain halnya dengan punya uang, kita bisa punya pilihan. Pilihan untuk menentukan bahagia kita mau seperti apa. Pilihan bahwa kita bebas memilih apa yang kita suka. Atau pilihan bahwa kita bisa mengajak orang tersayang jalan-jalan atau makan enak.
Baca juga: Bersyukur Terus, Emangnya Gampang?
Apapun bisa kok membuat kita bahagia! Tinggal kita melihat dari sudut pandang mana. Karena bahagia itu kita yang ciptakan. Jangan selalu iri dengan kehidupan orang lain. Liat mereka bisa punya mobil, iri. Liat mereka bisa jalan-jalan, iri. Liat mereka kerjaannya bagus, iri. Padahal kita ga pernah tau apa iya rumput tetangga selalu hijau? Bisa jadi mereka usahanya lebih keras, ketika tidurnya ga pernah cukup, makannya sampe ga teratur. Kita kan gatau betapa melelahkannya mereka untuk berusaha mendapatkan hasil yang mereka inginkan. Yakan?
Jadi, nikmatilah hidupmu walaupun hanya dengan kesederhanaan. Sederhana itu lebih dari cukup kok. Belajar mensyukuri hidup yang kita punya, sayangilah orang-orang yang ada didekat kita. Kita akan bisa lebih bahagia lebih dari yang kita harapkan.
Hidup ini ga selalu tentang masa depan. Pikirkan juga masa kini untuk bersenang-senang. Jangan sampai kamu melewati momen momen bahagia dan berharga yang ada saat ini hanya karena kamu memikirkan masa depan yang kamu susun sedemikan rupa.
Mari bersenang-senang dahulu, bersenang-senang kemudian!
Cheers,
Jastitahn
Setuju banget, kalau bisa mengerjakan sesuatu atau berjuang dengan senang senang kenapa harus bersusah susah hahah
LikeLike
Intinya terletak pada cara menyikapi setiap kondisi kita. Bersyukur kala mendapatkan nikmat, bersabar kala mendapatkan musibah/kesusahan, dan ini adalah indikasi orang yang bahagia
LikeLike
membaca judul artikel ini, saya auto-agree.. karena jika kita kelamaan kerja keras, pas mau menikmati hasil kerja itu, badan sudah tua dan tidak mampu lagi merasakan kenikmatannya.. hahaha.. bersusah-susah di usia muda, terus pas sudah tua masih tetap susah, karena pas mau makan enak, udah kena kolesterol, darah tinggi, asam urat, dll. Hidup macam apa itu….???!!!
LikeLike
Setuju, lancar buang air pun bikin bahagia.
LikeLike
Setujuuu, belajar untuk bersyukur dengan apa yang di sekitar kita, apa yang kita miliki, apa yang kita dapat, dan apa yang belum bisa kita dapat.
LikeLike