Menutup 2022 Dengan Rasa Syukur

Sudah sejauh mana kamu mencapai resolusi di tahun 2022 ini?

Beberapa waktu lalu, aku membaca pertanyaan ini melalui sebuah media sosial. Sempat berpikir apa saja resolusi yang berhasil dan tidak berhasil sejauh ini. Kenyataannya harapan memang tidak selalu berjalan mulus seperti yang diharapkan. Resolusi hanya menjadi sebuah motivasi untuk diri kita akan sebuah pencapaian yang diinginkan. Terlaksana atau tidaknya yang terpenting kita sudah berusaha dan mari berikan applause yang meriah pada diri sendiri karena sudah bertahan dengan sangat baik selama setahun ini.

Berbagai batu kerikil sering kali membuatmu tersandung. Beberapa kali terluka. Beberapa kali menangis. Beberapa kali terjatuh. Dan beberapa kali bangkit dan bergerak. Banyak hal yang terjadi selama setahun ini bukan? Entah memang seperti inilah kehidupan, dimana senang dan sedih datangnya selalu satu paket. Hanya bagaimana kita yang bisa menangani hal tersebut.

Kekecewaan yang hadir mungkin tidak hanya sekali dua kali, mungkin saja berkali kali. Tapi Kamu Hebat! Kamu bisa tetap tersenyum di kala badai sedang menghadang. Rasa syukur selalu menyelimuti diri ini. Walaupun sering kali rasanya bersyukur bukanlah hal yang mudah, namun kamu tetap belajar untuk itu. Karena nyatanya, Semakin kamu belajar bersyukur, semakin kamu diberikan kebahagiaan. 

Rasanya pencapaian tahun ini terasa sedikit, tapi kenapa yaa bisa tetap bahagia? Jelas, karena rasa syukur; bersyukur atas segala hal yang diberikan oleh Tuhan yang menciptakan kita.

Sedikit cerita tentang resolusiku ditahun ini, Alhamdulillah sebagian bisa tercapai. Salah satunya wishlist untuk bisa menjelajahi pulau Rote, pulau terselatan Indonesia. Namun disamping itu ternyata ada hal yang lebih berharga selain aku bisa traveling ke pulau yang aku impikan. Iyaa, aku bisa menjalankan lebih banyak beribadah kepada-Nya. Bagiku ini adalah salah satu pencapaian terbaik. Semakin mendekatkan diri kepada-Nya dengan konsisten menjalankan wajib dan sunnahnya, membuatku semakin sadar bahwa aku bukanlah apa apa tanpa-Nya.

Begitu sombongnya kita di dunia. Merasa hebat, merasa yang paling bisa, merasa paling mampu, dan lainnya. Padahal kita bukanlah apa-apa, kita hanya lah seonggok daging berbalut kulit yang kemana-mana membawa kotoran. Kita adalah hamba-Nya. Hamba yang tidak mampu apabila tidak dimampukan. Hamba yang tidak kuat apabila tidak dikuatkan. Ketika dosa-dosa tersembunyi. Aib-aib ditutupi. Segala cacat pun dipoles dengan begitu indahnya hingga tak tampak lagi.

β€œAku malu saat dianggap baik. Padahal aku hanyalah seorang pendosa hebat. Hanya saja Allah sedang menutupi aibku.”

Menyadari hal ini membuatku tersungkur lemah tak berdaya. Amal-amal yang dibanggakan ternyata hanya bagaikan debu yang berterbangan. Kemampuan yang disombongkan ternyata menikam dari belakang. Apa yang benar-benar sudah kulakukan untuk-Nya?

Begitu banyak kejadian yang terjadi selama ini, membuat kita menjadi pribadi yang kuat yang terus bersyukur atas segala hal. Mari kita tutup tahun 2022 ini dengan rasa syukur yang mendalam. Atas segala rasa kecewa, sedih, khawatir, bingung, senang, bahagia dan berbagai rasa nano-nano yang datang dan terjadi selama setahun ini. Mari ikhlaskan segala hal yang bukan menjadi milik kita. Dan sambut tahun 2023 dengan penuh suka cita dan rasa syukur.

Cheers,

Jastitahn

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s