Berkembangnya coffee shop di berbagai tempat saat ini, seakan coffee shop menjadi salah satu list tempat yang bisa di datangi ketika berkunjung ke sebuah kota. Salah satunya kota Semarang yang memiliki kedai kopi unik dengan sejarah penting akan perkopian di Indonesia, namanya Dharma Boutique Roastery.
Tidak seperti kedai kopi pada umumnya, bagian depan Dharma Boutique Roastery hanya sebuah bangunan berjendela kecil dengan satu pintu besi bercat abu-abu sebagai pintu masuk. Didalamnya, kita bisa melihat halaman rumah Belanda yang menyatu dengan kedai kopinya.

Alamat Dharma Boutique Roastery
Dharma Boutique Roastery ini berlokasi di Semarang, tepatnya di Jl. Wotgandul Barat No.14, Kranggan, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50137
Tentang Dharma Boutique Roastery

Kedai Kopi Dharma Boutique Roastery ini bisa terbilang cukup kecil. Di dalamnya hanya ada satu ruangan yang berisi puluhan toples biji kopi, baik yang jenisnya Arabica maupun Robusta. Kedai kopi ini sebenarnya fokus menjual biji kopi, sehingga tidak memiliki banyak menu yang ditawarkan, hanya ada kopi hitam saja. Tapi sekarang konsepnya berganti jadi slow bar dan menjadi ruang interaksi. Kedai kopi ini pun hanya menyediakan empat meja untuk pengunjung sehingga terasa eksklusif.

Sumber: Kompas.com
Pengunjung yang ingin meminum kopi di tempat, bisa memilih biji kopi yang tersedia, bahkan diperbolehkan untuk mencium aromanya terlebih dahulu. Kemudian dilakukan penggilingan dengan mesin yang ada dan di seduh secara manual (manual brewing) tanpa mesin espresso dan siap disajikan ke pengunjung. Kita bisa melihat tahapan proses tersebut secara seksama.

Sudut ruang yang ada di kedai kopi ini pun cukup menarik. Kita bisa memotret area yang ada di area ini, juga rumah Belanda yang berada disampingnya.
Waktu kesini, sedang ada wartawan media yang mencari tahu informasi tentang kedai kopi ini bersama pemiliknya langsung, yaitu Pak Basuki. Beruntungnya, aku dan temanku diajak untuk melihat pabrik kopi yang ternyata berada di belakang kedai ini.
Baca juga: Coffee Shop Kekinian di Malang
Tentang Pabrik Kopi Margo Redjo

Pemilik Pabrik ini adalah kakeknya Pak Basuki, yang bernama Tan Tiong Ie. Pada tahun 1924, kakeknya kembali ke Semarang dan melihat akan potensi kopi yang cukup besar, dimana belum ada pemrosesan untuk kopi robusta pada saat itu. Sehingga kakeknya membuka pabrik kopi yang dinamakan Margo Redjo dan mulai mengoperasikannya.

Singkatnya, pabrik kopi ini sukses dan banyak melakukan ekspor ke berbagai negara. Hingga kakenya membeli mesin kopi besar dari Belanda tahun 1927. Mesin kopi ini bisa memuat 100kg biji kopi, dimana kecepatannya dalam mengoperasikan penyangrai-an kopi hanya membutuhkan waktu 20 menit.
Pada tahun 1930, produksi kopi mulai turun dikarenakan adanya krisis ekonomi di Amerika Serikat, yang efeknya menyebar ke seluruh dunia dan juga berpengaruh pada pabrik Margo Redjo sebagai ekspor kopi terbesar pada saat itu. Beberapa tahun setelah krisis ekonomi tersebut pun terjadi perang dunia. Sehingga menyebabkan krisis yang semakin parah.
Ditambah lagi ketika Jepang masuk ke Indonesia, produksi kopi ini berhenti total, karena pasokan gas batubara dari Nederlands Indische Gas Maatschappij dihentikan. Sementara mesin kopi yang dioperasikan membutuhkan gas batubara. Akhirnya mesin penggilingan kopi dinyatakan drop karena tidak bisa digunakan lagi.
Sejak saat itu perubahan permintaan pasar mulai bergeser dari biji kopi ke kopi sachet yang lebih murah dan tahan lama. Penggilingan kopi pun tidak lagi masif. Tapi pabrik ini tidak pernah benar-benar berhenti, hanya saja produksi terus menurun dan tidak bisa lagi bersaing.
Pak Basuki pun mengatakan bahwa sekitar 200 ton atau sekitar 60 persen ekspor kopi yang dilakukan Indonesia pada saat itu, diproduksi oleh pabrik kopi Margo Redjo. Waah mengesankan sekali bukan?

Mesin penyangrai-an kopi yang memuat 100kg biji kopi pun masih ada sampai sekarang. Bahkan mesin kopi lainnya seperti mesin penggilingan pun juga masih tersedia. Pabrik kopi Margo Redjo membuat sejarah tentang kopi di Indonesia.

Datang ke kedai kopi ini menjadi satu pengalaman yang menarik bagiku. Bisa melihat biji kopi Indonesia yang beragam, melihat proses pembuatan kopi secara manual, hingga melihat mesin kopi besar yang masih terjaga hingga kini. Menyenangkan sekali rasanya!
Buat kamu yang berkunjung ke Semarang, bisa coba datang ke kedai kopi Dharma Boutique Roastery ini yaa! Buka dari pukul 09.00 – 16.00. Kamu tidak hanya mendapatkan kenikmatan kopi disini, tapi juga akan wisata kopi lho!
Cheers,
Jastitahn
Ngopinya di bawah pohon yang rindang. Sejuk, serasa di rumah sendiri.
Di sini ada snacknya juga atau harus bawa dari luar kak?
LikeLike
Hihi …liat ada postingan berbau-bau coffe langsung deh di klik. Ternyata dalamnya cerita ttg mesin giling coffe yg mkdel zaman Belanda kuno. Syukaak banget. KLO balik ke Semarang lagi, mesti ke sini, nih. Semarang mmg punya banyak peninggalan sejarah, Yaa. Thanks for sharing, kak.
LikeLike
Akhir tahun mau ke Semarang, kayanya seru nih kalo kunjungi salah satu tempat ngopi yang legendaris
LikeLike
tempat ngopi yang menarik banget, eksklusif dan intim, dan penuh jejak sejarah.
LikeLike
Wuih keknya enak nih ngopi di sini, tempatnya cozy pula, bikin betah ya
LikeLike
Wah, owner Dharma Boutique Roastery memang pecinta kopi sejati ya..
Aku pikir meskin kopi uno gak akan segede itu loo.. Ternyata waw yaa.. Jadi inget drakor “Coffee Prince”nya Gong Yoo yang juga mengolah biji kopi sendiri.
LikeLike
Wahhh. Selalu suka dengan kedai kopi rumahan seeprti ini. Jadi lebih hangat dan kekeluargaan
LikeLike
Senangnya bisa berkunjung sekaligus menikmati kopi di tempat bersejarah. Saya jadi penasaran pengin lihat penggilingan manual itu seperti apa.
LikeLike
Wahh bagus dan lengkap review nya mbak, saya belum pernah kesini nih..
LikeLike