Menapaki Kaki di Titik Nol Kilometer Selatan Indonesia

Dream, Believe, and Make It Happen.

Semua berawal dari mimpi. Ketika kita percaya kita mampu mewujudkannya, mimpi kita pasti akan terwujud. Entah kapan waktunya pun, kita gatau pasti. Yang penting kita mau terus berusaha untuk itu.

Setelah melakukan perjalanan ke Pulau Sabang sebagai Titik Nol KM Barat Indonesia, aku bermimpi untuk bisa ke Titik Nol KM Indonesia lainnya. Dengan menghitung budget dan lainnya, sepertinya mungkin akan bisa kalau selanjutnya ke Pulau Rote dulu. Tanpa memikirkan harus kapannya, aku selayaknya orang-orang yang berusaha setiap harinya untuk bertahan hidup.

Sampai akhirnya dalam waktu yang bisa terbilang cukup singkat, Alhamdulillah.. mimpiku bisa terwujud. Sangat tidak disangka, akhirnya aku bisa menapaki kaki di Pulau Rote. Ya, pulau terselatan Indonesia. Dan juga bersama sahabatku sejak masa sekolah. MasyaAllah.. aku tak henti-hentinya mengucapkan syukurku kepada-Nya atas nikmat yang diberikan ini.

Cara Menuju Pulau Rote

Untuk menuju Pulau Rote, sebenarnya ada dua cara, yaitu:

  • Mengambil penerbangan langsung ke Bandar Udara D. C. Saudale (Bandara Rote), dan kita langsung tiba pulaunya
  • Mengambil penerbangan ke Bandar Udara El Tari (Bandara Kupang), lalu melanjutkan perjalanan menggunakan kapal cepat yang kurang lebih ditempuh dalam waktu 2 jam.

Dari kedua opsi tersebut, aku memilih opsi kedua. Aku mengambil flight dini hari jam 2 pagi. Dan begitu sampai di bandara el tari matahari baru mulai menampakan sinarnya. Indah sekali!

Bandara Kupang
Mentari di Bandara Kupang

Memulai Perjalanan ke Pulau Rote

Aku melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Tenau dengan menggunakan taksi bandara yang dikenakan biaya 130ribu. Setelah sampai di pelabuhan, kami langsung membeli tiket kapal express bahari untuk menuju Pelabuhan Ba’a (Pelabuhan di Rote) seharga 142ribu. Jadwal kapal cepat express bahari Kupang – Rote hanya beroperasi sekali setiap harinya yaitu pukul 09.00 – 11.00. Kita bisa membeli tiket via online melalui website express bahari ataupun offline, langsung di loket. Namun kalaupun online, tetap harus melakukan verifikasi lagi di loket pelabuhan.

Perjalanan ditempuh dalam waktu dua jam. Selama itu aku tertidur pulas! Karena selain ngantuk, sekalian juga save energy untuk nantinya explore langsung disana. Begitu sampai pelabuhan Ba’a, aku menghela napas dan berbicara dalam hati “Akhirnya.. tiba di Pulau Rote. Terimakasih yaAllah”

Pulau Rote
Tugu Selamat Datang Pelabuhan Ba’a

Selama di Pulau Rote, kami menyewa motor. Untuk harga sewa motornya sendiri yaitu 100 ribu/ hari. Hampir sama seperti sewa motor di kota-kota lainnya. Motornya bisa diantar ke bandara dengan biaya tambahan 25ribu/pengantaran. Setelah itu, mulailah kami mengexplore pulau Rote ini dengan sangat excited!

Pulau Rote ternyata sepi sekali! Karena penduduknya juga memang sedikit ya, kalau dilihat dari website pemerintahannya, penduduk di rote hanya 143.155 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan. Tapi kami tetap berhati-hati selama explore disana.

Perjalanan ke Titik Nol KM Selatan Indonesia

Ohya padahal sudah sampai di Pulau Rote berarti sudah berada di Pulau Terselatan Indonesia, tapi masih penasaran sama Titik Nol KM Selatannya bedasarkan di maps.  Akhirnya bermodalkan maps untuk bisa ke titik itu, melewati jalan yang katanya lagi dalam proses pembangunan, sehingga jalan menuju kearahnya masih bebatuan, pasir, dan tanah merah. Whoaaa cukup was was sekali! Beberapa kali kami yang dibelakang turun dari motor, karena licin dan takut jatuh, beberapa kali juga gantian yang mengendarai. Benar-benar pengalaman yang sangat seru dan berkesan!

Lalu ketika sampai di kampung, ada sebuah pagar untuk masuk kedalam area perkampungan. Jarak beberapa meter dari pagar tersebut sedang ada bapak yang duduk di motornya. Kami pun bertanya kepadanya dan meminta bantuan untuk mengantarkan ke titik nol. Dan Alhamdulillah bapaknya baik sekali! Ia dengan senangnya mengiyakan. Terimakasih pak Ferdi!

Di ujung kampung ini, kami baru melihat pantai. Sedikit terobati melihat deburan ombak dan angin yaang bersemilir setelah melewati perjalanan bebatuan huhh. Namun ternyata, perjalanan masih cukup mendebarkan karena masih harus melewati jalanan yang nanjak untuk mengitari tebing. Sampai akhirnya, yaaap! Kami tiba disini, iya, di tanda yang menunjukkan Titik Nol KM Selatan Indonesia.

Disini belum ada tugu seperti di Pulau Sabang, hanya ada dua buah Pilar dan tiang bendera Merah Putih yang seharusnya ada, namun pas sampai disana tiang benderanya sudah patah. Selebihnya hanya terdapat gugusan batu karang, hamparan pesisir pantai selatan yang langsung menghadap ke samudera Hindia. Cukup disayangkan.

Titik Nol KM Selatan Indonesia
Titik Nol KM Selatan Indonesia

Tempat ini sunyi sekali. Hanya ada desiran gelombang menghempas batu karang yang tertempel di bibir pantai Selatan itu.

Titik Nol KM Selatan Indonesia
Titik Nol KM Selatan Indonesia

Aku bersyukur sekali atas perjalanan ini. Perjalanan yang membawaku ke Pulau Terselatan Indonesia dengan salah seorang sahabatku. Terimakasih yaAllah atas segala nikmatmu.

Selama mimpi gratis, jangan pernah takut untuk bermimpi. Entah kapan akan terwujudnya, teruslah berusaha dan selalu berdoa kepada-Nya.

Jastitahn

Nah itu dia cerita perjalananku ke Pulau Rote. Seru dan menyenangkan! tentunya rasa syukur selalu menyelimutiku setiap kali aku menginjakkan kaki ditempat baru. Untuk update-an post wisata Rote lainnya akan segera menyusul yaa!

Cheers,

Jastitahn

19 thoughts on “Menapaki Kaki di Titik Nol Kilometer Selatan Indonesia

  1. Kereeeeen banget, tulisannya memotivasi banget. Aku dari dulu pun bermimpi pengen menjelajah dan mengelilingi pelosok nusantara, tapi masih belum kesampaian karena kesibukan kuliah huhuhu. Semoga suatu hari nanti bisa tercapai mimpi tersebut seperti kakak T.T huhuhuhu

    Like

  2. Keren bgt.. Mbak Jastitah emang seorang petualang sejati.. hehee..

    Selalu menceritakan berbagai pengalaman perjalanannya dan menjadi sebuah artikel yg keren bgt.. salut bgt..

    Dan yg bikin keren, mbak jastitah selalu melampirkan foto2 pemandangan yg indah & pemandangan yg baru dari sudut pandang mbak jastitah..

    Smoga blognya semakin berkembang yaa.. trims mbak udah berbagi ceritanya

    Like

    1. Ahahaha petualang sejati! belom kok masih ece ece ajaa ini xixie Iyaa semoga bisa bermanfaat yaa dengan baca artikel yg ada di blog ini dan terinspirasi dengan indahnya indonesia 🙂

      Like

  3. Wah keren mbak… brave juga mbak ini buat travel sampai ke sana :))
    Ternyata memang tiap sudut Indonesia itu keadaannya berbeda-beda ya mbak… Cantik sih titik 0 km Selatan Indonesia. Jadi kangen laut deh

    Like

  4. Ngga pernah terbayang bisa jalan jauh sampe sana mbak, kamu keren bangeeetttt.. Makasih sudah mengingatkan tentang mimpi mbak,

    Like

  5. Sebagai orang NTT, saya bangga krna sdh mempromosikan daerah kami. Jika tidak keberatan ijinkan saya untuk bisa mengundang ibu agar bisa juga berkunjung ke Pulau Flores… 🙏🙏🙏🙏

    Like

      1. Iya bu… Dengan senang hati, kami bisa melayani ibu, jika berkenan bekerja sama dengan kami ke depannya, jika nanti berkunjung ke flores.
        Kami dari Bajawa Tour and Travel, menyediakan jasa transportasi dan guiding, jika ingin mengunjungi Pulau Flores, dengan paket perjalanan yg menyenangkan…🙏🙏🙏🙏Silahkan hubungi kami melalui
        No HP: 081246996065

        Like

Leave a reply to Djagajosef Cancel reply