Museum Wolff Schoemaker, Mengenang Sang Arsitek Kota Bandung

Museum dibangun dan didirikan untuk melestarikan berbagai memori, objek atau sebagai bentuk pengingat akan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa lalu di berbagai belahan bumi manapun. Museum seolah menjadi lokasi yang tepat untuk menambah ilmu sekaligus untuk berwisata.

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa disetiap kota memiliki bangunan bersejarah? Atau bahkan memikirkan siapa pembuat bangunan bersejarah tersebut hingga tetap diabadikan sampai saat ini?

Salah satu kota di Indonesia yang banyak memiliki bangunan bersejarah yaitu Bandung. Kalau kata kutipan yang ada di tembok jalan Asia-Afrikanya Bandung, “Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum”. Mungkin benar, dimana Bandung dirancang melalui perantara sang arsitek yang luar biasa akan goresan tintanya. Hingga namanya terkenal di dunia dalam bidangnya.

Untuk menghormati jasa-jasa nya, didirikanlah sebuah museum yang menampilkan karya yang dibuatnya. Museum tersebut menggunakan nama belakang sang arsitek sendiri, yaitu Museum Wolff Schoemaker.

Siapa Charles Prosper Wolff Schoemaker?

Charles Prosper Wolff Schoemaker dilahirkan di Desa Banyu Biru Jawa Timur pada 25 Juli 1882. Ia menimba ilmu pendidikan di Negeri Belanda hingga mengikuti Akademi Militer Zeni Angkatan Darat Bredad, Belanda. Pada tahun 1917-1918 Schoemaker bekerja di Fa. Schlieper & Co. dan bersama dengan perusahaan tersebut, Ia menimba ilmu ke Amerika. Dimana di Amerika, Schoemaker bekerja sama dengan Flank Lloyd Wright, seorang arsitek ternama dunia. Kemudian tahun 1922-1924 Schoemaker diangkat sebagai profesor di Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH Bandung – yang sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung – ITB).

Wolff Schoemaker merupakan seorang tokoh yang telah berjasa dalam membangun Bandung ke arah lebih modern. Karya-karya yang dirancangnya banyak dipengaruhi oleh Frank Lloyd Wright. Schoemaker memiliki karakteristik art deco, streamline, inconsistent, dan concoct. Dalam rancangannya, Schoemaker berupaya memadukan unsur budaya timur dan barat dalam desainnya.

Alamat Museum Wolff Schoemaker

Museum Wolff Schoemaker berada di dalam Grand Hotel Preanger, sebagai hotel tertua di kota Bandung. Tepatnya di Jl. Asia Afrika No.81, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40111

Tiket Masuk Museum Wolff Schoemaker

Bagi tamu hotel yang menginap disini, untuk masuk ke Museum Wolff Schoemaker ini tidak dikenakan biaya. Namun jika kamu tidak menginap, kamu akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 10.000 dimana tiket ini bisa ditukarkan untuk welcome drink di resto hotel.  

Tentang Museum Wolff Schoemaker

Museum ini masih tergolong baru karena diresmikan pada tahun 2013, dimana museum ini berada pada lantai dasar Grand Hotel Preanger. Museum ini terdiri dari dua ruangan; ruangan pertama berisi penjelasan tentang Wolff Schoemaker, sementara ruang kedua berisi berbagai hal tentang Grand Hotel Preanger dan berbagai barang koleksi.

Ruang Pertama

Pada ruang pertama, terdapat pajangan foto yang berupa bangunan yang pernah dibangun oleh Wolff Schoemaker, hingga peta sebaran bangunan-bangunan tersebut. Melalui peta informasi sebaran bangunan tersebut, dapat diketahui nama bangunan, tahun pembangunan, dan tentunya lokasi bangunan tersebut. Berikut bangunan yang pernah dibangun oleh Wolff Schoemaker:

  1. Grand Hotel Preanger (1929)
  2. Gedung Merdeka (Concordia) (1921)
  3. Bioskop Majestic (1923)
  4. Landmark (Ex Van Dorp) (1922)
  5. Ex Insulinde (1921)
  6. Gereja Santo Petrus (Cathedral) (1922)
  7. Gereja Bethel (1925)
  8. Rumah Sawunggaling (1925)
  9. Makodiklat (Jaarbeurs) (1920)
  10. SMA 3 dan SMA 5 (HBS) (1920)
  11. Biofarma (1933)
  12. Villa Isola (1933)
  13. Teropong Bintang Boscha (1925)
Museum Wolff Schoemaker
Peta Bandung 1940

Melihat isi museum yang ada di ruang pertama ini, aku baru sadar kalau ternyata bangunan-bangunan yang dibangun oleh Schoemaker ini masih digunakan sampai saat ini. Misalnya Gedung Merdeka, yang dulu merupakan tempat berkumpulnya orang-orang elite Belanda. Ada juga De Majestic yang menjadi bioskop pertama di Bandung yang sampai saat ini gedungnya masih digunakan untuk tempat pertunjukan. Kantor sekaligus percetakan Van Dorp atau sekarang menjadi Landmark Braga, Villa Isola yang kini menjadi Rektorat UPI, sampai dengan Observatorium Bosscha. Keren banget!

Museum Wolff Schoemaker
Ruang Pertama – Museum Wolff Schoemaker

Baca juga: Bandung Walking Tour

Ruang Kedua

Untuk di ruangan keduanya, berisi tentang sejarah Grand Hotel Preanger dulu. Ternyata ada banyak tokoh penting yang menginap di hotel ini. Menurut catatan, Ir. Soekarno pernah menginap disini. Bahkan yang tak ku sangka juga adalah Charlie Chaplin, seorang aktor komedi Inggris juga pernah singgah disini. Benar-benar membuatku berdecak kagum.

Museum Wolff Schoemaker
Charlie Chaplin – Tamu Grand Hotel Preanger

Selain itu ada Amelia Earhart, penulis dan tokoh pelopor penerbangan. Menurut dokumen, Amelia sempat singgah di Bandung untuk melakukan perawatan pesawat, sebelum akhirnya hilang di Samudera Pasifik pada tahun 1937.

Museum Wolff Schoemaker
Amelia Earhart – Tamu Grand Hotel Preanger

Nama ‘Preanger’ sebenarnya berasal dari kata ‘Priangan’. Singkat cerita, pada tahun 1897 sebuah toko bangkrut dan akhirnya berubah menjadi sebuah hotel yang diberi nama Hotel Thiem, yang kemudian berubah nama menjadi Hotel Preanger.

Museum Wolff Schoemaker
Sejarah Grand Hotel Preanger

Pada tahun 1929 hotel ini mengalami renovasi yang dipimpin oleh C.P. Wolff Schoemaker dan dibantu oleh muridnya, Ir. Soekarno. Hotel ini menjadi tempat menginap orang-orang Belanda yang ingin berlibur pada saat itu. Bertahun-tahun setelahnya, hotel ini kembali di renovasi, tapi bagian bersejarah dan ornamennya tetap dipertahankan hingga saat ini.

Museum Wolff Schoemaker
Koleksi Ruang Kedua – Museum Wolff Schoemaker

Penutup

Dibalik kota Bandung yang penuh dengan keunikan dan sejarahnya, ternyata ada sosok penting yang merancang kota ini menjadi sedemikian rupa. Berbagai karyanya yang masih terus digunakan dan dirawat dengan baik sampai saat ini adalah bukti keberhasilan sang arsitek yang akan terkenang sepanjang masa.

Oleh karenanya, marilah kita hargai sejarah yang pernah ada dan terus berjuang untuk menghasilkan karya-karya yang indah di masa kini dan masa depan.

Kalau kamu mau berkunjung ke Museum Wolff Schoemaker ini, letaknya cukup mudah untuk dijangkau kok! Jam operasional Museum Wolff Schoemaker mulai dari pukul 11.00 WIB hingga 17.00 WIB yaa! Selamat menjelajah~

Cheers,

Jastitahn

Advertisement

Author: Jastitahn

an ordinary girl who loves traveling and sharing with other people

2 thoughts on “Museum Wolff Schoemaker, Mengenang Sang Arsitek Kota Bandung”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: