Dulu pas masih kecil rasanya kita mau punya banyak teman. Kalau ga ditemenin pasti rasanya sedih. Kalau ada yang jauhin pasti nangis. Makanya mau punya teman disana disini biar kalo ditinggal satu, masih ada yang satunya lagi hihi kaya gebetan aja yaa 😀
Apalagi di zaman yang apa-apa di share di sosial media, punya banyak teman tuh terkesan “waah.. keren deh dia temennya disana disini”. Iya gaksih begitu?
Baca juga: Benarkah Rumput Tetangga Selalu Terlihat Lebih Hijau?
Tapi semenjak beranjak dewasa, lingkar pertemananku malah semakin mengecil. Entah memang karena ya inilah yang dinamakan seleksi alam atau memang aku jadi lebih memilih teman-teman yang seirama yang bisa membuatku nyaman.
Padahal ada berbagai komunitas yang aku ikuti dan temui dari masa kuliah, namun tak satupun ada yang menjadi ‘the real friend‘. Bahkan teman kantorpun yang udah beberapa kali pindah pun, ga ada satupun yang menjadi dekat so deep gitu. Mereka hanyalah sekumpulan manusia yang berkumpul karena sebuah tujuan, bukan untuk saling menjadi teman. Mungkin ya ga sedikit juga yang mendapatkan teman sejati dari lingkar ini, tapi tidak bagiku.
Bahkan disaat kebanyakan orang-orang merindukan masa SMA. Aku lebih mengingat momen di masa aku SMP. Karena di masa ini aku merasa beruntung dan sangat bersyukur bisa menemukan teman-teman yang bisa menjadi ‘rumah’ sampai saat ini.
Kalau saat ini ditanya, “sahabat kamu ada berapa jas?” Aku bisa menjawab hanya sedikit, mungkin yaa ga sampe 10 xixie tapi aku akan jelas mengatakan bahwa mereka semua luar biasa dan keren dengan caranya masing-masing. Dan aku bangga bisa memiliki sahabat seperti mereka.
Ada moment-moment berharga yang aku rasa aku sangat besyukur memiliki mereka, salah satunya ketika momen aku menikah dengan suamiku. Mereka semua bela-belain dateng di akad ku yang jadwalnya pagi dan bahkan memberikan wedding gift berupa perabotan rumah. MasyaAllah.. masuk kerumah baru, literally perabotan penting yang harus ada sudah lengkap dan itu berasal dari mereka. Sunggu aku beruntung sekali. Bahkan suami sampai kagum padaku, yang bisa memiliki sahabat yang benar-benar saling support satu sama lain, yang rela mengeluarkan uang yang cukup besar untuk kado sahabatnya.
Kadang kita masih suka ga bersyukur sama hal-hal seperti ini. Memiliki orang-orang terdekat yang sayang sama kita adalah salah satu harta berharga yang ga bisa dibeli dengan apapun. Walau pada akhirnya kita akan terpisah karena kesibukan masing-masing, tapi a true friend will always in heart kan?
Aku percaya, kualitas melebihi segalanya. Kalau di compare dengan kuantitas tentu akan jauh berbeda. Buat apa juga kan memiliki teman banyak yang pada akhirnya malah saling membicarakan satu sama lain. Bukankah lebih baik memiliki sedikit teman tapi bisa membuatmu nyaman?
Mari kita berikan applause yang kencang untuk orang-orang yang menghargai persahabatan kita. Mari kita hargai keberadaan mereka. Mari kita sayangi mereka dengan tulus. Karena tanpa mereka, hidup kita tidak akan berwarna, hidup kita akan sepi bagaikan rumah yang tak berpenghuni.
Cheers,
Jastitahn
Masyaallah sangat mewakili kondisiku sekarang ini. Setelah menikah udah jarang contact sama teman kuliah. Paling biar terkesan atau dikira masih hidup paling sesekali balesin snap wa teman
Sekarang besti cuma suami aja
LikeLike
MasyaAllah mba.. aku setuju bgt dengan tulisan ini. Quality emang melebihin apapun. Akupun hanya punya 3 sahabat, namun bagiku itu lebih dari cukup. Makasih mba sudah sharing 🙂 semoga bahagia selalu
LikeLike