Setiap kali perjalanan yang aku lakukan, aku selalu menantikan indahnya sunset di satu tempat. Namun kali ini, aku ingin berburu Sunrise – ya matahari terbit. Dan tempat berburu sunrise yang aku datangi ini adalah salah satu spot terbaik untuk menyaksikan terbitnya mentari di ufuk timur, yaitu Bukit Sikunir.
Bukit Sikunir ini terletak di Desa Sembungan, yang merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa (2.350 m dpl). Untuk bisa melihat sunrise, aku berangkat pukul 04.00 menuju lokasi. Jarak dari penginapanku ke bukit sikunir kurang lebih 20 menit. Pagi itu sangatlah dingin, angin berhembus seakan masuk ke tulang rusuk. Walaupun tidak berharap banyak, karena malam harinya habis hujan deras. Tapi it’s okay aku dan temanku tetap melangkahkan kaki kesini.
Harga Tiket Masuk Bukit Sikunir
Harga Tiket Masuk Bukit Sikunir adalah Rp.10.000,-/orang.
Perjalanan Mendaki Bukit Sikunir
Ketika sampai di area parkiran, kita perlu berjalan terlebih dahulu kearah yang ditunjukkan hingga bertemu dengan anak tangga. Di sepanjang jalan, banyak warung yang menjual makanan, seperti kentang Dieng yang kecil-kecil yang dimasak dengan bumbu semur, ada juga jajanan khas Wonosobo yang dikenal dengan nama Tempe Kemul. Kalau mau cari makan beratpun, warung-warung di sini juga menjual mie dan nasi goreng. Kita bisa isi perut dan energi dahulu sebelum naik dengan jajan di warung. Setelah itu, barulah perjalanan mendaki Bukit Sikunir dimulai.
Mendaki Bukit Sikunir cukup mudah. Karena sekarang sudah difasilitasi dengan adanya anak tangga yang dibangun oleh warga setempat. Namun kita pun harus hati-hati dalam menginjakkan kaki kita agar tidak terpleset. Kita juga bisa berpegangan pada batang kayu di tangga.
Mendaki Bukit Sikunir hingga atas memerlukan waktu kurang lebih 30 menit. Di tengah bukit pun ada musholah, keren sekali! Kita bisa beristirahat sejenak untuk melaksanakan sholat subuh terlebih dahulu.

Begitu sampai puncak bukit, langit berwarna indah sekali, sungguh indah! Perpaduan warna biru bercampur ungu, jingga, merah membuat hatiku tenang menatapnya, Ditambah bintang bertaburan yang masih bersinar.


Seperti halnya hidup yang tak selalu berjalan sesuai dengan ekspetasi yang diharapkan. Tapi tetaplah bersyukur atas segalanya.
Jastitahn
Setelah langit terlihat terang, kami kembali lagi menuruni anak tangga dan melanjutkan perjalanan lainnya. Terimakasih Allah, atas segala nikmatmu.
Cheers,
Jastitahn
Wah, sudah lama saya tidak wisata alam, kyaknya seru ya lihat sunrise tanpa harus mendaki gunung,,,, layak dicoba ini ke Sikunir.
LikeLike
Dulu pernah pengen ke Sikunir tapi saya berhalangan. Akhirnya cuma istri yang berangkat ke sana. Katanya bagus tempatnya, makanannya murah-murah, di sekitarnya juga ada tempat wisata lain.
LikeLike
Keren bgt fotonya.. pemandangan yg keren nih.. biasanya kita paling sering meliat foto2 sunset, tp ternyata kondisi sunrise juga keren bgt..
Mbak Jastitah emang terniat bgt utk travelling.. hehee.. trims udah sharing ya mbak..
LikeLike
Jadi ingat berburu sunrise pas menjelang tahun baru.. Rame parah dan macet.. Tapi terbaik lah disana, sunrisenya, dinginnya, tempe kemul nya ya mbak .. Kangen.
LikeLike
Iyaaa ngeliat sunrise dengan udara yang dingin is the best xixie
LikeLike
Masyaallah indahnya nikmat Tuhan, menikmati sunrise sambil nyruput teh hangar behh sedapnya. Btw penasan tempe kemul itu gimana ya hehe. Apa tempe rabuk gitu ya kak.. sama apa kentang semut ah makin penasaran makanan wonosobo
LikeLike
Hihi asyikk banget kaa itu. Semoga bisa kesini jugaa ya kak 🙂
LikeLike
keren banget pemandangannya kak..
LikeLike
Iyaa kak, sunrise nya bagus sekali. Apalagi pas benar benar golden :’) huaa nangiss liatnya krn saking indahnya
LikeLike