Cikini Walking Tour

Berbicara mengenai kawasan Cikini, Jakarta Pusat tentunya tidak terlepas dengan sejarah yang ada pada kawasan itu. Kawasan Cikini menyimpan banyak jejak sejarah yang menarik untuk ditelusuri, dari mulai bangunan tua, museum, hingga kulinernya.  

Bagi kamu yang menyukai sejarah dan senang dengan bangunan kolonial khas tempo doeloe, kamu bisa mencoba aktivitas walking tour. Sambil berjalan, kamu bisa menikmati pemandangan, berfoto sekaligus belajar soal sejarah kawasan tersebut. Berikut rute Cikini Walking Tour yang bisa kamu ikuti.

Titik awal yang aku lalui untuk memulai Cikini Walking Tour adalah Stasiun Cikini. Stasiun Cikini adalah stasiun KRL yang melayani jalur Jakarta Kota-Bogor. Stasiun ini pada mulanya merupakan sebuah halte kecil yang dibangun sebagai pengganti dari Halte Dierentuin. Namun pada saat itu, Dewan Kota Batavia menganggap lokasi Halte Dierentuin canggung dan tidak praktis terhadap perkembangan kawasan Gondangdia dan Menteng. Akhirnya dibangunlah pemberhentian kereta api baru sebagai pengganti dari Halte Dierentuin pada tahun 1926 yang diberi nama Tjikini.

Rumah dengan arsitektur yang mewah ini dibangun pada tahun 1980-an dan didesain oleh pemiliknya sendiri, yaitu Raden Saleh, yang merupakan pelukis kenamaan Indonesia. Konon katanya, bangunan rumah ini terinspirasi dari Kastil Callenberg di Jerman, tentu saja mansion bersejarah ini tidak bisa kamu lewatkan. Kalau kamu sudah nonton film mencuri Raden Saleh, pasti kamu tau tentang karya-karya indahnya.

Rumah Raden Saleh | Sumber: Travel Kompas

Berada di kompleks yang sama dengan Rumah Raden Saleh, Kapel ini sudah ada sejak zaman Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1906. Ornamen Kapel ini juga sangat kental dengan gaya arsitektur Eropa. Hingga kini, kapel ini masih adan dan digunakan sebagaimana mestinya.


Pada masa penjajahan Hindia Belanda, sekolah ini merupakan sekolah pertama yang diperuntukkan untuk pribumi. Meski saat ini sudah berganti nama menjadi SMPN 1 Jakarta, gedung ini masih mempertahankan arsitektur aslinya lho!

SMPN 1 Jakarta

Di sepanjang jalan, ada banyak tempat makan yang menyajikan kuliner Nusantara. Kalau kamu mau coba makanan legendaris, kamu bisa mampir ke Warung Gado-Gado Cikini Renie atau yang lebih dikenal dengan Gado-Gado Bon Bin. Warung ini sudah ada sejak tahun 1960. Selain gado–gado, tempat makan ini juga menjual menu lain seperti nasi rames, asinan, hingga mi ayam. Range harganya mulai dari Rp 25 – 50 ribu.

Gado-Gado Bonbin | Sumber: Travel Kompas

Toko laba-laba adalah toko yang memiliki spesialisasi dalam kerajinan kulit dan modifikasi. Toko ini didirikan pada tahun 1898 dengan nama asli “De Spin”. Namun pada tahun 1968, nama toko berubah menjadi Laba-Laba dan sejak saat itu hanya berfokus pada layanan reparasi mulai dari perbaikan kulit, sepatu, tas, koper dan lainnya.

Toko Laba-Laba

Kamu bisa beristirahat sejenak dan menikmati manisnya es krim Tjanang yang legendaris. Rasa es krim di sini tidak berubah sejak tahun 1951. Es Krim Tjanang ini memiliki bermacam-macam varian rasa, tapi rasa Kopyor dan durian menjadi favorit pelanggan sejak dahulu, termasuk presiden pertama Indonesia, Sukarno lho! Kamu bisa mencoba esk krim Tjanang ini di Hotel Cikini yaa!

Es Krim Tjanang

Taman Ismail Marzuki bisa dibilang sebagai ikon wisata Cikini. Dulu tempat ini bekas kebun binatang pribadi Raden Saleh. Tapi karena sang maestro tidak memiliki ahli waris, akhirnya tanah tersebut disumbangkan ke negara.

Kini area kebun binatang tersebut beralih fungsi sebagai Urban Art Center dan Creative Hub. Selain fasilitas seni dan budaya, TIM juga akan menjadi tempat untuk beberapa institusi pendidikan. Siapa nih yang udah lihat wajah baru TIM sekarang?

Baca juga: Menteng Walking Tour

Taman Ismail Marzuki

Biarpun jalan – jalan di pusat kota aja, kamu bisa bawa oleh – oleh juga buat orang rumah! Kamu bisa membeli roti di gerobak Tan Ek Tjoan. Roti Tan Ek Tjoan yang sudah beroperasi sejak 1921 ini menjual roti gambang dan roti bimbam yang legendaris. Rasanya autentik dan cocok sebagai teman minum kopi. Fyi, roti Tan Ek Tjoan juga jadi salah satu makanan kesukaan Wakil Presiden Indonesia, Mohammad Hatta, lho!

Gerobak Roti Tan Ek Tjoan

Nah, setelah berjalan kaki yang cukup panjang, kamu juga bisa menikmati racikan kopi yang sudah diwariskan turun-temurun selama 5 generasi. Bakoel Koffie dikenal dengan biji kopi yang berkualitas premium sejak tahun 1878, dan konon menjadi coffee roastery tertua di Indonesia.

Bakoel Koffie

Terakhir, perjalanan kamu akan ditutup dengan melihat Kantor Pos Cikini atau yang dulu dikenal dengan nama Pos Tjikini Kantoor. Dengan arsitektur kolonialnya yang ikonik, kamu akan menemukan kantor pos ini dengan mudah. Hingga saat ini, Kantor Pos Cikini masih beroperasi dan melayani masyarakat 24 jam/7 hari.

Kantor Pos Cikini

Penutup

Nah itu dia Rute Cikini Walking Tour yang bisa kamu ikuti untuk perjalanan weekend-mu. Menarik sekali bukan? Melihat bangunan jadoel yang masih tertata rapi hingga mencoba berbagai kuliner legendaris yang akan membuatmu makin mengerti kalau sejarah itu sangat penting.

jangan sekali-kali melupakan sejarah

Ir. Soekarno

Yuk jadwalkan walking tour mu bersama teman-temanmu! Happy walking tour~

Cheers,

Jastitahn


30 thoughts on “Cikini Walking Tour

  1. Lumayan banget ini buat healing akhir pekan, dulu sering lewat stasiun cikini tapi belum memutuskan untuk singgah. Setelah baca artikel ini, ternyata menarik juga untuk dieksplorasi.

    Like

  2. Pengin deh solo Tour menikmati pemandangan kota dengan lebih dekat seperti ini. Seringnya ke mana-mana pergi berombongan dan ada toddler, jadi nggak bisa sebebas waktu masih lajang. Hiks

    Like

  3. Aku tahunya lagu Cikini ke Gondangdia. Ternyata di Cikini banyak hal yang menarik ya. Sambil jalan, belajar sejarah juga. Asyik banget sih ini. Lumayan buat ngisi waktu dan nambah ilmu

    Like

  4. Pas pademi aku kan ikutan virtual tour gitu kaan..
    Dan salah satu rekomendasi makanan legendarisnya tuh Es Krim Tjanang dan gerobak Tan Ek Tjoan. Dan aku beneran doonk.. pas ke Jekarda pen makan es krim yang dimakan presiden pertama RI.
    Tapi ko ternyata gak semudah itu nemuin tokonya yaah.. Apakah tempatnya nyelempit di antara sekolah Perguruan Cikini?

    Jadi menarik sekali kalau membahas Cikini ya..
    Karena ada lokasi tempat Presiden Sukarno hampir terbunuh pada Tragedi Cikini 1957.

    Like

  5. Asik nih, ala ala semarang walking tour ya. Sayang banget belum ada temen di Cikini, pengen deh muter muter disana.

    Like

  6. Aku belum pernah coba eksplore Cikini lebih jauh, baru sekadar perpustakaan yg baru sama planetarium karena di situ ada komunitas astronomi, di deket situ juga ada toko buku yg jual buku lama murah-murah lho, masih bagus pula.

    Like

  7. Wah nostalgia banget, meski masa kecil bukan di jakarta tapi sebelahnya wkwkwk di bekasi, roti tan ek tjoan itu langganan banget dulu, kangen rotinya… Pengen deh jalan ke sana pengen nyoba gado gado bon bin nya

    Like

  8. Dulu kantor saya deket kalau mau ke Cikini, tepatnya Jalan Proklamasi. Pulang kantor atau jam maksi sering ke Cikini. Entah ke kafe-kafenya, nonton bioskop, atau pertunjukan seni. Bakoel Coffee itu juga salah satu tempat favorit.

    Like

  9. ya ampun! ternyata di Cikini banyak banget destinasi yang menarik ya. jadi pengen kesana. mulai dari yang heritage sampai modern lengkap dengan kudapan/makanan khasnya. ini sih paket lengkap buat yang suka walking tour. noted banget nih, kalo ke Jakarta harus banget kesini

    Like

  10. Rumah Raden Salehnya bagus. Es krim Tjanangnya juga menggoda banget, euy. Kalau ke sana, aku pasti tenggelam membayangkan nostalgia.

    Like

  11. Seru ya, Cikini Walking Tour. Kayaknya sekarang sistem walking tour ini happening banget ya. Di tiap kota ada. Kalau di Solo bahkan sering sold out.

    Like

  12. Aku pengen banget berkunjung ke perpustakaan Ismail Marzuki. Tapi sayangnya waktu ke Jakarta belum sempat ke sana. Semoga keinginan ini segera terwujud dalam waktu dekat. Aaamiin.

    Like

    1. Awalnya membayangkan Toko Laba-laba sejenis sarang?
      Secara berdiri sudah lebih dari satu abad
      Eh pas lihat gambarnya modern juga ya…
      Saya punya kenangan juga di Cikini. Jadi kangen pengen main ke sana. Hihi…

      Like

  13. Talking about the Cikini area, Central Jakarta certainly cannot be separated from the history of that area. The Cikini area has many interesting historical traces to explore, from old buildings, museums, to culinary delights. Thank you for the very interesting tourist information and the most beautiful places.

    Like

  14. Aku tertarik banget mau nyobain es kri tjanang. Jujur baru dengar namanya. Padahal dulu sering banget main di sekitaran Cikini. Pengen nyobain aaaah

    Like

  15. Sebenarnya udah ada beberapa komunitas gitu ngadain cikini walking tour gini yaa. Kirain saya ga menarik, tapi ternyata setelah membaca tulisan ini saya jadi pengen nelusurin sendiri aja. Waking tour ini di satur jalur yang sama kaah? Mungkin kalau ikut rombongan, jd dijelasin sejarahnya pas dilokasi yaa. Thank you yaa kak Jastitah sudah sharing hal ini. Ditunggu post-an walking tour lainnya

    Like

Leave a reply to Ririn Erviana Cancel reply