Pemanfaatan Lahan Gambut Untuk Mencegah Karhutla

Indonesia adalah negara yang dikenal dengan sebutan zamrud khatulistiwa karena luasnya Hutan yang dimiliki. Hutan yang luas tersebut menghasilkan sejumlah potensi alam luar biasa yang salah satunya adalah lahan gambut. Mengutip dari Kata Data, Indonesia menjadi negara dengan lahan gambut terbesar kedua di Dunia, yang luasnya mencapai 22,5 juta hektare (ha). Luas sekali, ya!

Mungkin sebagian dari kamu sudah cukup sering mendengar tentang lahan gambut. Tapi, apakah kamu sudah benar-benar tahu apa itu gambut dan mengapa keberadaannya sangat bermanfaat bagi lingkungan? Bahkan, ekosistem gambut pun sering disebut-sebut memegang peranan penting bagi upaya mengatasi krisis iklim lho!

Mengenal Lahan Gambut

Lahan gambut adalah lahan basah yang terbentuk dari timbunan material organik, seperti sisa pohon, dedaunan dan rerumputan yang tidak terdekomposisi dengan sempurna dan menumpuk selama ribuan tahun hingga membentuk endapan yang tebal. Hal ini menjadikan gambut sebagai lahan suboptimal (kurang subur) karena selalu tergenang dan memiliki tingkat kemasaman yang tinggi. Tanahnya seperti spons dengan fungsi penting untuk menyimpan banyak air serta menyerap karbon.

Di Indonesia, lahan gambut banyak ditemukan di Pulau Papua, Kalimantan, dan Sumatra. Keberadaannya sangat bermanfaat untuk berbagai macam kepentingan, seperti area pertanian dan kehutanan hingga menjadi rumah bagi aneka spesies tumbuhan serta hewan.

Lalu, apa saja manfaat dari lahan gambut?

Gambut memegang peranan penting dalam upaya mengatasi krisis iklim. Keberadaannya mampu menyerap karbon dalam jumlah yang besar. Diperkirakan bahwa keseluruhan lahan gambut di dunia dapat menyimpan hingga 30% karbon dunia agar tidak terlepas ke atmosfer. Jumlah ini bahkan jauh lebih besar dibandingkan jumlah karbon yang mampu disimpan oleh hutan di seluruh dunia. Oleh karenanya, lahan gambut harus dijaga dan dikelola dengan baik. Karena ketika gambut terbakar, ada banyak karbon dioksida dan zat-zat lainnya yang terlepas ke atmosfer dan berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Selain menyerap karbon, lahan gambut menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati. Ada banyak flora dan fauna termasuk yang dilindungi yang hidup dan tumbuh dengan baik di lahan gambut. Contohnya tanaman paludikultur yaitu Purun, Jelutong dan Ramin, ataupun fauna orang utan, harimau Sumatra, beruang madu, bungur, dan meranti rawa.

Lahan gambut juga memiliki kemampuan untuk menampung air pada saat musim hujan dan melepaskannya secara perlahan-lahan saat musim kemarau. Sehingga, keberadaan dapat membantu mencegah terjadinya banjir saat musim hujan dan mencegah kekeringan ketika musim kemarau datang.

Pemanfaatan Lahan Gambut

Sejak abad ke-18, masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di wilayah gambut telah memanfaatkan lahan gambut secara tradisional untuk persawahan, perkebunan kelapa, dan perkebunan karet. Pemanfaatan lahan gambut secara tradisional cenderung lebih berkelanjutan karena petani hanya memanfaatkan sebagian kecil lahan yang dipengaruhi oleh pasang surut air sungai. Contohnya, di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, lahan gambut telah dimanfaatkan untuk industri kelapa selama lebih dari 30 tahun dengan penerapan “Trio Tata Air” atau TTA. Meskipun salah satu komponen TTA adalah jaringan kanal, yang fungsi utamanya adalah untuk mengatur suplai dan tinggi muka air, bukan untuk mengeringkan. Dengan jumlah air yang tepat, tanaman dapat bertumbuh sekaligus menjaga kelembaban tanah sehingga tidak terjadi kebakaran.

Kanal pertanian kelapa di lahan gambut, Indragiri Hilir, Riau | Sumber: tayjuhanafoundation

Selain itu Masyarakat Kalimatan Barat melakukan pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian/ berladang yang dalam istilah komunitas setempat menyebutnya Bauma Tahutn atau yang hakikatnya adalah proses pertanian gilir balik. Dalam praktiknya kegiatan berladang yang dilakukan komunitas mengikuti siklus rotasi dari pembukaan lahan hingga pemanfaatan kembali lahan setelah dipanen. Sehingga lahan bekas ladang tidak langsung ditinggalkan, tetapi ditanami aneka jenis tanaman sayur dan jenis tanaman keras lainnya seperti karet.

Tak hanya dimanfaatkan dalam bidang pertanian saja, lahan gambut juga bisa dijadikan sebagai Eduwisata untuk para pelajar. Salah satu wilayah yang menjadikan lahan gambut sebagai eduwisata adalah Arboretum Gambut Marsawa yang berada di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Kawasan ini berfokus terhadap pelestarian Kantong Semar (Nephentes). Untiknya, di tempat ini terdapat sekitar tujuh spesies Nephentes. Dua diantaranya berstatus dilindungi yakni Nephentes Sumatrana dan Nephentes Spectabilis. Dengan adanya proses pembibitan yang dilakukan pada kawasan ini, diharapkan mampu untuk tetap menjaga kelestarian seluruh biodiversitas yang ada.

Selain itu, gambut ternyata memiliki fungsi lainnya yaitu sebagai sumber energi. Kandungan karbon yang tinggi pada gambut mampu menghasilkan panas pada saat gambut dibakar, sehingga gambut diasumsikan sebagai salah satu sumber energi alternatif. Saat ini beberapa negara seperti Finlandia dan Irlandia yang sudah memanfaatkan gambut sebagai sumber energi untuk pembangkit tenaga listrik, pemanas sentral, dan juga sumber energi listri untuk industri. Wah keren ya! Semoga Indonesia juga bisa segera menyusul.

Terancamnya Lahan Gambut

Sayangnya yang terjadi belakangan ini adalah banyak wilayah lahan gambut yang terancam keberadaannya karena diubah menjadi lahan perkebunan, pemukiman, ataupun digunakan untuk kegiatan lain yang seringkali membuat lahan menjadi terbakar.

Mengutip dari WRI Indonesia, pada tahun 2019 Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Indonesia setidaknya menghanguskan 1,6 juta hektar lahan, dan sekitar 500 ribu hektarnya terjadi di lahan gambut. Umumnya hal ini disebabkan oleh adanya pembukaan lahan dengan cara dibakar yang tidak memperhatikan berbagai aspek lingkungan lainnya.

Kebakaran lahan di Kabupaten Pali, Sumatera Selatan | Sumber: WRI Indonesia

Upaya pemulihan gambut dilakukan dengan strategi 3R, yaitu Rewetting, Revegetation, dan Revitalization. Memulihkan gambut ke bentuk aslinya bukanlah sesuatu yang mudah. Bahkan rasanya mustahil bisa memulihkan ekosistem yang butuh ribuan tahun untuk terbentuk hanya dalam hitungan beberapa tahun saja. Tapi, bukan berarti upaya memulihkan gambut itu akan sia-sia. Upaya ini tetap perlu dilakukan. Mungkin memang tidak bisa memulihkan ke bentuk aslinya, tapi setidaknya bisa memulihkannya mendekati bentuk aslinya.

Strategi Pemulihan Gambut | Sumber: brgm.go.id

Jaga Gambut Selamatkan Bumi

Lahan gambut dapat menjadi potensi yang besar apabila dimanfaatkan dengan baik. Beberapa pemanfaatan lahan gambut yang disebutkan diatas menjadi salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Terlebih lahan gambut memegang peranan penting dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Sebagai masyarakat biasa, kita bisa mulai mendukung pemulihan gambut dengan menggali dan lebih mengenali tentang pentingnya gambut dan ekosistemnya. Serta menyuarakan kepedulian dan simpati kita terhadap ekosistem ini.

Karena, jika bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikan gambut? Yuk kita #BersamaBergerakBerdaya Indonesia Merdeka dari Kebakaran Hutan dan Lahan. Jaga Gambut Selamatkan Bumi!

#EcoBloggerSquad
http://www.bloggerperempuan.com/eco-blogger-squad/
http://www.teamupforimpact.org
Salam Lestari!

Cheers,

Jastitahn

Referensi:

https://www.walhi.or.id/praktik-pengelolaan-gambut-dengan-kearifan-lokal-di-desa-sungai-enau-dan-desa-teluk-bakung1

https://tayjuhanafoundation.org/news/peran-lahan-gambut-dalam-memenuhi-kebutuhan-pangan-lokal/

https://www.dunia-energi.com/mengenal-arboretum-gambut-marsawa-eduwisata-pemangsa-serangga-di-sungai-pakning/

https://www.beritasatu.com/dunia/320008/jadikan-gambut-sebagai-sumber-energi-indonesia-dapat-tiru-finlandia

https://sawitindonesia.com/eropa-eksploitasi-gambut-sebagai-energi-listrik/

18 thoughts on “Pemanfaatan Lahan Gambut Untuk Mencegah Karhutla

  1. Sebenarnya balik lagi ke regulasi, kadang kita sudah sadar akan pentingnya lahan gambut tapi tetap saja ada oknum serakah yang nggak peduli akan hal itu, sebenarnya yang begini ini yang perlu diberantas.

    Like

  2. asli aku baru pas dewasa gini tahu kalau lahan gambut itu bermanfaat, perasaan dulu pas sekolah nggak diajarkan. kalau di sini lahan gambutnya mulai berubah jadi perumahan makanya sekarang agak rawan banjir di kalsel

    Like

  3. Setuju, Kak! Sebagai masyarakat biasa, apalagi yang tempat tinggalnya di perkotaan dan jauh dari kawasan hutan gambut, kita bisa dukung pemulihan gambut dengan mencari tahu dan peduli akan pentingnya gambut dan ekosistemnya.

    Like

  4. Kalau tidak Karhutla ya dialihfungsikan menjadi lahan tambang. Begitulah ironi di Indonesia. Permasalahan iklim gak pernah serius ditangani oleh pemerintah. Kebanyakan hanya kebijakan yang sifatnya gimmick.

    Beruntung jika ada gerakan gerakan yang dalam hal ini begerak, menjaga dan fokus terhadap hal tersebut.

    Like

  5. gambut bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk pembangkit tenaga listrik. Ini bisa jadi sumber energi alternatif ya. Bisa kita manfaatkan lebih banyak lagi. Makin cinta sama negeri ini yang sedemikian kaya, bahkan sesuatu yang tampak sia-sia tapi manfaatnya kaya

    Like

  6. Lahan gambut ini indah sekali.
    Tapi bagi yang gak tau, jadi terlihat seperti lahan gak bermanfaat karena basah. Sedih banget kalau kebakaran begini ya… semoga dengan pemahaman dan kerjasama dari berbagai pihak, lahan gambut tetap aman dan lestari. Meski kini luasannya semakin kecil.

    Like

  7. Nah, upaya pemulihan gambut dengan strategi 3R, Rewetting, Revegetation, dan Revitalizationini harus lebih gencar disosialisasikan lagi sepertinya. Soalnya belum banyak yang tahu. Saya aja baru tahu disini. Hehehe

    Like

  8. Lahan gambut ternyata manfaatnya luar biasa ya. Dulu saya sering tertukar antara lahan gambut dengan hutan bakau yang berada di pinggiran laut. Ternyata lahan gambut ini bisa berada di mana saja ya. Bermanfaat baik di musim penghujan maupun musim kemarau. Bisa jadi sumber energi juga lagi. Mudah-mudahan warga dan masyarakat terus teredukasi tentang pentingnya lahan gambut ini bagi kelestarian alam.

    Like

  9. Pembakaran hutan itu merusak sekali. Karena tak hanya menghilangkan pohon yang menjadi penyerap karbon, tapi juga mengancurkan keseimbangan ekosistem. Dampaknya tidak baik bagi kelangsungan kehidupan secara keseluruhan.

    Like

  10. MasyaAllah, Indonesia ini kaya, lahan gambutnya saja terbesar kedua di dunia. Sayang sekali belum maksimal dalam menjaga dan mengambil manfaatnya. Terima kasih sudah menuliskan ini, semoga semakin banyak yang peduli menjaga dan melestarikan lingkungan khususnya pemulihan lahan gambut

    Like

  11. Gambut itumanfaatnya memang besar yang sayangnya sekarang banyak dialihfungsikan dengan cara dibakar. Kabut asap, sampai kebakaran jadinya karena memang tanahnya kaya spons. Semoga kita bisa ikut cegah ya dimulai dengan cara sederhana

    Like

  12. Ternyata fungsi dan peran lahan gambut sebesar itu ya. Sangat memprihatinkan kalo ada pembakaran lahan demi bisnis-bisnis skala besar. Semoga upaya menyelamatkan lahan gambut bisa semakin sukses dan besar ke depannya.

    Like

  13. Persoalan kebakaran hutan dan lahan ini menurut saya sudah menjadi masalah besar, tingkatannya nasional. Jadi tetap penting peran pemerintah yang betul-betul berpihak pada kelestarian lahan gambut.

    Like

  14. Setelah membaca ini saya baru tau kalau peran gambut ternyata sebesar itu yaa. Masih banyak nih yg gaktau akan hal ini. Yuk kita jaga gambut kita yang luas itu, demi selamatkan bumi. Thanks sudah berbagi cerita kak!

    Like

Leave a reply to rizalfikry Cancel reply