Langkah Kecilku Dalam Mengurangi Fast Fashion

Tren fashion berkembang sangat cepat dalam waktu yang relatif singkat. Istilah yang menggambarkan tren fashion tersebut dikenal dengan sebutan fast fashion. Fast fashion memberikan berbagai pilihan mode yang sedang tren dengan harga yang relatif murah. Hal ini yang menjadikan fast fashion semakin memiliki banyak peminat dan jumlahnya terus bertambah.

Mengutip dari Zerowaste, adanya tren fashion yang semakin meningkat ternyata menjadi salah satu penyebab terbesar akan polusi limbah fashion yang dapat merusak lingkungan polusi air, tanah, maupun penghasil gas emisi rumah kaca yang dapat menyebabkan climate change (perubahan iklim).

Baca juga: Lawan Perubahan Iklim #UntukBumiku

Salah satu contoh fast fashion masa kini adalah bridesmaid dresses. Bridesmaid dress adalah dress identik dan seragam yang dikenakan oleh para bestie a.k.a teman-teman terpilih pada acara pernikahan. Dress seragam ini seakan menjadi tren dan tidak sedikit yang menerapkan hal ini. Umumnya dress ini diberikan oleh calon pengantin untuk teman-teman yang dijadikan sebagai bridesmaid. Setiap dress yang diberikan disesuaikan dengan konsep yang diusung. Sehingga setiap ada salah satu teman yang menikah, tentu akan memerlukan bridesmaid dresses.

Langkah Kecil Mengurangi Fast Fashion

Beranjak dari hal tersebut, aku berpikir bahwa hal tersebut sangat tidak efisien dan mungkin bisa kukatakan boros! Ketika teman satu geng ku ada 5 orang, kalau setiap calon pengantin harus membeli bridesmaid dresses, berarti masing-masing akan memiliki 4 dress bukan? Yang dimana 4 dress ini pun hanya dipakai sekali saat acara berlangsung, atau kalaupun dipakai dalam keseharian lain pun akan sangat jarang. Alhasil, nantinya akan tidak terpakai!

Daripada mubazir aku mengusulkan bagaimana jika kami hanya membeli satu bridesmaid dresses saja untuk 5 acara pernikahan kami. Awalnya respon mereka pada gengsi, “Ih masa samaan terus!” “Masa ga ganti sih..” dan lainnya. Tapi setelah berdiskusi panjang terkait hal ini, akhirnya semua temanku setuju. Terlebih beberapa dari kami saat itu sudah memang dalam persiapan pernikahan dan waktunya bisa dibilang cukup dekat. Jadi kami mulai mencari-cari referensi untuk model dan warna dress yang akan kami pilih.

Kami memutuskan untuk menjahit dress sendiri, karena menginginkan model dress yang berbeda satu dan lainnya. Dimana dalam pilihan ini membuat kami harus mencari kain dan tile nya terlebih dahulu. Hal ini tentu tidak mudah, karena membeli dan menjahit kain sesuai keinginan dan selera kita memerlukan biaya yang lebih besar dibandingkan membeli yang langsung jadi yang sebenarnya banyak dipasaran. Apalagi dari kami tidak mengerti soal per-kainan. Namun melihat dari berbagai referensi dan langsung datang sendiri ke toko kainnya, akhirnya kami memilih yang kualitas terbaik dan terasa nyaman digunakan, yaitu warna sage dengan jenis kain silk.

Dan berikut hasil bridemaids dresses aku dan teman-temanku yang sudah dipakai dalam 3 kali acara pernikahan kami. MasyaAllah..

Penutup

Mengurangi keinginan untuk membeli fast fashion terkini dalam kehidupan memang sering kali terasa sulit. Padahal mungkin kita hanya perlu menahan rasa ingin untuk tidak selalu membeli pakaian baru setiap saat; yang padahal kita punya pakaian yang masih bagus dan bisa kita padu padankan atau bahasa kerennya mix and match dengan yang kita punya. Ataupun juga mulai mengurangi sedikit gengsi kita demi menjaga Bumi yang lebih baik.

Dengan menerapkan langkal kecil ini, setidaknya aku dan teman-temanku telah menghemat 12 bridesmaid dresses (dalam keseluruhan) dan membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Oleh karenanya, mari kita sama-sama lebih bijak dalam membeli pakaian yang kita gunakan!

Cheers,

Jastitahn

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s