Wisata di Banda Aceh yang Bisa Kamu Kunjungi

Destinasi wisata menarik yang bisa dikunjungi di Banda Aceh.

Beberapa waktu lalu, aku pergi ke Aceh & Sabang bersama dengan temanku. Seperti yang kita tau, Kota Banda Aceh yang dikenal sebagai nama Serambi Mekah. Ternyata di kota ini memiliki banyak pilihan wisata menarik yang bisa kamu kunjungi lho. Mulai dari wisata sejarah hingga wisata alam yang begitu memukau.

Lalu destinasi wisata menarik apa saja yang bisa dikunjungi di Banda Aceh? Cek daftarnya di bawah ini yuk!

Masjid Raya Baiturrahman

Sejarah Aceh tentunya tidak bisa lepas dari peradaban dan budaya Islam. Masjid Raya Baiturrahman merupakan simbol agama, budaya, semangat, perjuangan, dan nasionalisme rakyat Aceh karena masjid tersebut selamat dari bencana tsunami pada 26 Desember 2004 silam menjadi tempat evakuasi warga.

Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman ini didominasi warna putih dengan 7 kubah yang besar. Kubah besarnya yang berwarna hitam dan dilengkapi dengan 12 payung elektrik di halaman masjid yang menyerupai Masjid Nabawi di Madinah.

Wisatawan yang berkunjung ke masjid ini biasanya menghabiskan waktu dengan mempelajari sejarah masjid, menikmati keindahan arsitekturnya, dan mengabadikan foto di kawasan masjid.

Museum Tsunami Aceh

Museum Tsunami Aceh dirancang oleh arsitek asal Bandung sekaligus Gubernur Jawa Barat yaitu Pak Ridwan Kamil sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami pada 2004 silam. Selain menjadi monumen simbolis, museum ini juga dijadikan sebagai pusat pendidikan bencana dan tempat perlindungan darurat apabila tsunami terjadi lagi.

Museum Tsunami Aceh

Dari samping, bangunan museum ini terlihat kapal penyelamat besar dengan geladak yang luas. Namun apabila dilihat dari atas, bangunan ini terlihat menyerupai gelombang tsunami. Karena desain dan makna museum ini, Museum Tsunami Aceh menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Banda Aceh bagi wisatawan.

Sayangnya saat kemarin aku berkunjung kesini, Museum ini sedang dilakukan renovasi yang belum tau sampai kapan. Jadi belum melihat keindahan dalamnya museum ini 😦

Museum PLTD Apung

Monumen PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) ini merupakan salah satu saksi bisu bencana tsunami pada 2004 silam. Pada saat kejadian tsunami, kapal apung PLTD seberat 2.600 ton yang tadinya berada di laut ini terseret ombak tsunami dari wilayah perairan Ulee Lheue sejauh 5 kilometer menuju pusat Kota Banda Aceh.

Ketika pertama kali masuk, terdapat Tugu Monumen Tsunami.  

Tugu Monumen Tsunami
  • Di bagian atas monumen terdapat jam bundar yang menunjukkan tanggal terjadinya bencana tsunami, yaitu 26 Desember 2004, pukul 07:55 WIB.
  • Di bagian bawah berisikan nama-nama korban jiwa di lima dusun.
  • Di bagian belakang terdapat relief yang menggambarkan bagaimana kapal PLTD Apung ini bisa terdampar

Kapal Atas Rumah Lampulo

Kapal dengan panjang 25m, lebar 5,5m dan berat 65 ton ini terdampar sejauh 1 KM dari tempat dockingnya dan tersangkut di atas rumah penduduk. Pada saat kejadian tsunami 2004 itu, atas izin Allah kapal ini menyelamatkan 59 warga dalam didalamnya, termasuk si pemiliki rumah. Didalamnya pun, terdapat beberapa  galeri foto tsunami. Dan juga nama-nama korban jiwa Warga Lampulo.

Rumah Cut Nyak Dien

Siapa yang ga kenal Cut Nyak Dien? Pahlawan wanita dari Aceh yang punya semangat yang tinggi dalam melawan Belanda kala itu. Rumah ini terletak di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.

Rumah yang sekarang jadi museum ini bisa kamu datangi dengan berkendara sekitar 10 KM dari pusat Kota Banda Aceh atau sekitar 20 menit perjalanan. Rumah Cut Nyak Dien ini dibangun seperti aslinya. Berbentuk rumah adat Aceh, dengan dominasi warna hitam dan ukiran berwarna emas. Tiap ruangan dan fasilitas yang ada pun dibuat sama.

Rumah Cut Nyak Dien

Kalau kamu datang ke rumah ini, kamu akan melihat sejarah perjuangan masyarakat Aceh melalui koleksi foto, senjata yang digunakan kala itu, hingga manuskrip yang didatangkan dari Belanda. Selain itu, kamu juga bisa melihat bagaimana silsilah kekeluargaan Cut Nyak Dien. Tiap ruangan yang ada dibuat sangat mirip, termasuk meja kerja yang digunakan untuk menyusun strategi hingga kamar Cut Nyak Dien yang dibuat tanpa menambah atau mengurangi satu elemen pun.

Kubah Masjid sisa Tsunami.

Kubah dengan berat 80 ton ini terombang-ambing oleh gelombang tsunami melewati pemukiman warga sejauh 2,5 KM dan terdampar di Desa Gurah. Di sekelilingnya, terdapat pemandangan yang menyegarkan, yaitu bentangan sawah yang dikelilingi bukit-bukit.

Kubah Masjid Sisa Tsunami

Kuburan Massal Tsunami

Kuburan Tsunami Massal jadi saksi dahsyatnya tsunami di Aceh tahun 2004 silam. Lokasinya sebenarnya tersebar di 4 lokasi di Aceh, namun yang aku datangi ini yang berada di halaman bekas Rumah Sakit Umum Meuraxa. Dekat dengan Pantai Ulee Lheue.

Nah itu dia beberapa tempat wisata yang aku datangi di Banda Aceh. Karena flight kami juga sampainya siang, jadi ga bisa untuk explore ke pantainya. Pantai di Aceh juga bagus-bagus loh ternyata, seperti pantai Lampuk dan pantai Lhokga. Tapi karena waktunya singkat, jadi aku tidak kesana. Tapi so far, berwisata ke Banda Aceh seru bangettt!

Ditambah serunya lagi, aku belajar banget dari kota ini untuk selalu mengutamakan Allah. Setiap kali adzan berkumandan atau bahkan beberapa saat sebelum waktunya adzan, semua tempat wisata, toko dan restoran disini benar-benar ditutup sementara. Layaknya di mekkah. Aku kagum sekali dengan budaya yang ada disini.

Cheers,

Jastitahn

Advertisement

Author: Jastitahn

an ordinary girl who loves traveling and sharing with other people

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: